Selalu meresahkan saat harus mengikat janji pada hal selain Ilahi. Saya pikir semua awalnya akan baik baik saja dengan keunggulan di sisi saya. Oh ya, sebelumnya saya belum menyapa setelah lama pergi. Sepertinya ini tempat dimana saya mencurah nestapa.
Kembali pada cerita saya. Kadang saya merasa sangat beruntung dengan banyak hal yang kini seolah lekat menggantung. Merasa dicintai, disanyangi, dimiliki. Namun seiring berjalannya waktu, sepertinya semua proses dimana selama ini saya melangkah satu demi satu berubah menjadi suatu yang semu. Ya, semakin saya mendekat kenyataan kian mencekat. Ia seolah melangkah mundur satu demi satu. Ironis.
Ilusi..hmm sepertinya di awal terlihat pasti. Namun di dunia yang saya jalani sepertinya kepastian hanyalah sebuah imaji. Tak ada yang pasti selama apapun saya menanti. Tidak dengan dia, dia, ataupun dia. Apa memang sebaiknya lebih baik berjalan sendiri menyusuri semua waktu yang berlari?
Saya kini mencoba bicara lewat aksara. Tak akan ada balasan, memang. Tapi setidaknya nanti di titik terakhir tulisan ini, saya akan mengerti apa yang saya miliki dalam hati. Dia atau justru hampa? Entahlah.
Cinta....ew jijik saya membicarakannya. Namun kali ini cinta saya analogikan sebagai gumpalan awan. Terlihat tebal, putih, empuk, dan nyaman. Sungguh menggoda untuk ditiduri. Begitu saya duduk, tebak apa yang terjadi. Terjun sebebas bebasnya.. jatuh tersungkur terpuruk. Itu cinta buat saya sekarang.
Saat ini saya masih kaget karena awan yang awalnya saya pikir empuk dan nyaman justru membuat saya terjatuh. Nyawa saya seolah terbawa, jantung tertinggal. Saya terjun bebas dari langit. Saya merasa mual, terkocok, lemas. Tapo saya yakin.... saya akan terbiasa terjun bebas begini. Hingga lagi saya menyentuh tanah dan terbiasa jalan sendiri langkah demi langkah. Sembari tersenyum sesekali ke langit langit.
Meskipun sepertinya kisah cinta saya tak ada yang berujung bahagia, saya tetap percaya akan ada cinta sejati nantinya. Yes i am searching for ridiculous love.... cant-live-without-each-other-love.
Okay then...
Saya shilla dipo, ciao!
Saturday, October 3, 2015
Wednesday, January 7, 2015
Melepas Tanya
Beri aku jawaban!
Atas segala bentuk dan wujud pertanyaan
Nyata dalam benak
Sungguh aku mulai muak
Bukan aku muak denganmu
Namun aku benci dengan rasaku
Rasaku akan kamu
Sungguh besar, mungkin terlalu
Lagi lagi kamu membiarkanku duduk dan menunggu
Hanya menunggu sebuah "hallo" dari kamu
Aku yakin kamu milikku
Namun bagaimana jika kamu takmemperlakukanku seperti milikmu
Aku ingin dimiliki
Bahkan tak apa jika ada cemburu
Tak apa kau marahi
Tapi jangan pernah kamu diam membisu
Hmm aku hanya ingin kebaikanku kau rasakan
Cukup sudah akan semua tebak tebakkan
Beri aku rasa itu satu kali saja
Rasa dimiliki oleh dirimu yang mungkin bisa kusebut cinta
Ijinkan aku melepas semua tanya........
Subscribe to:
Posts (Atom)