Sampai di rumah, saya langsung buka laptop untuk kembali melanjutkan tulisan mengenai Passion VS Money. And here I am, try to write it down. Ok, stop basa-basinya. Saya mau bercerita tentang wanita cantik yang punya jiwa sosial tinggi sekaligus keseimbangan tubuh dan jiwa yang baik, bernama Aprishi Allita. Saya nggak berlebihan kok, memberikannya julukan seperti itu karena Aprishi adalah seorang guru yoga bersertifikat sekaligus aktivis anti-bullying. Dulu, ia bekerja di salah satu perusahaan agency dan kemudian memutuskan untuk resign and simply do things that make her happy and balance. Now, let me introduce you with her through words.
Aprishi Allita
![]() |
Doc. Shilla Dipo |
Ini dia Aprishi Allita. Saat ia diperkenalkan di atas panggung ketika menjadi pembicara di campaign #FaceForwardID (baca part satu dan part dua), saya melihat sosok wanita yang tenang sekaligus bersahaja. Ketika mulai berbicara, kebahagiaan itu tersirat dari senyum dan tawanya yang hadir sesekali di sela tutur katanya. Kayaknya hidup Aprishi ini bahagia sekali. Ternyata rahasia di balik sikapnya yang seolah menjalani hidup dengan ringan adalah pilihannya untuk menjalani apa yang disukainya. Agh passion always win, doesn't it?
"Waktu SMA, aku pernah jadi volunteer di panti asuhan. Mereka cerita bagaimana mereka di bully saat bersekolah di sekolah umum. Hal itu membuat mereka nggak mau sekolah," cerita Aprishi. Dari kisah itu, ia tergerak untuk mendirikan gerakan untuk menghentikan aksi bullying, terutama di sekolah-sekolah. Perlahan, ia pun merambah ke blog untuk sharing informasi mengenai bullying. "Hal ini terus aku lakukan sampai akhirnya aku kerja," ucap Aprishi.
Ia mengaku bahwa ketika bekerja, banyak korban bullying yang terus menghubunginya dan minta pertolongan. "Hampir setiap hari ada saja yang e-mail aku bilang, 'kak tolong...kakk tolong'. Lama kelamaan hal itu menggerakkan hati aku and I think I should quit from my job in agency company," ceritanya saat ngobrol dengan saya usai acara. "Karena aku jalaninnya sendiri, jadi semua biaya operasional dan lainnya aku tanggung sendiri dan kayaknya nggak bisa kalau cuma fokus menjadi aktivis. Akhirnya aku mikir, gimana caranya supaya kampanye anti bullying ini bisa jalan dan aku tetap berpenghasilan," kenangnya. Ia pun akhirnya mencari tahu apa hal yang paling disukainya. "Aku suka banget yoga. Aku bisa mikirin yoga selama 24 jam non-stop. Jadi aku pikir, kenapa nggak menjadi guru yoga aja. Aku pun memutuskan untuk ambil kursus yoga supaya bersertifikat dan memutuskan untuk menajadi pengajar (yoga)," jelasnya.
![]() |
Doc. Instagram.com/aprishiallita |
Dengan menjadi guru yoga, ia pun cukup bekerja dengan waktu singkat, namun tetap memiliki penghasilan yang cukup untuk menyokong kebutuhannya, termasuk menjalankan aksi sosialnya. "Saat ini semua berjalan baik dan campaign aku pun sekarang sudah ada website yang lebih ok dari sebelumnya. Bisa dibuka di www.stopbullying.co.id," kata Aprishi dengan senyumnya yang tetap terlihat tenang namun antusias.
Serunya, Aprishi bilang kepada saya kalau ia tak pernah stres saat menjalani profesinya sebagai guru yoga. Duh, enak banget berpenghasilan tapi nggak pernah merasa stres ya. "Dulu, kalau client membatalkan janji tuh rasanya kesal banget, Tapi sekarang, kalau aku datang ke studio dan ternyata nggak ada orang, pikiranku justru positif saja dan nggak jadi beban sama sekali," paparnya. Benar kan, ketika semua jalan dengan passion maka kita lebih mewajari banyak hal. Hidup jadi tak terasa berat.
Karena sekarang Aprishi punya lebih banyak waktu untuk memikirkan adik-adik korban bullying, ia pun punya rencana untuk lebih banyak membantu mereka dengan memberikan motivasi positif agar mereka tidak merasa minder. Ia pun sedang mencari partner untuk membantunya membuat aplikasi agar para korban bullying bisa melapor dengan lebih cepat. "Sekarang sih, masih fokus di website karena baru saja launch di awal 2016 ini. Nantinya mau banget untuk bikin aplikasi, tapi karena membuatnya itu tidak mudah, aku pun sedang cari partner yang pas. Kalau ada yang mau, boleh lho," ucapnya seraya memamerkan deret gigi putihnya. Nah, siapa yang bisa bikin aplikasi dan jiwa sosial? Coba deh, untuk menawarkan diri menjadi partner Aprishi. Jangan sibuk investasi untuk hidup di dunia saja, investasi untuk akhiratnya kapan? Mumpun ada tawaran untuk melakukan hal baik, kan? Hehe.
Hal yang menjadi penutup dari Aprishi adalah sebuah quote yang menyentuh sekaligus menginspirasi tentunya.
"Think positive and the positive things will come." - Aprishi Allita.
Saya Shilla Dipo, ciao!
No comments:
Post a Comment